Jumat, 10 Maret 2017

LAPORAN PRAKTIKUM "SANITASI KANDANG"



LAPORAN PRAKTIKUM
KESEHATAN TERNAK
"SANITASI KANDANG"

  






Oleh :

NAMA           :  NURAENI PRIMAWATI
STAMBUK   :  L1A1 14 095
KELAS          :  B
ASISTEN       :  ASNAWI





JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2016




I.                   PENDAHULUAN
1.1.    Latar Belakang
Pesatnya perkembangan industri perunggasan di negara tropis seperti di Indonesia membawa berbagai kendala yang kompleks. Masalah penyakit  dalam industri perunggasan merupakan gangguan dan ancaman yang serius. Kerugian yang ditimbulkan oleh gangguan  penyakit pada usaha peternakan tidak hanya kematian, tetapi juga pertumbuhan lambat, produksi telur yang menurun bahkan terhenti sama sekali. Program biosekuriti dalam tata laksana peternakan merupakan suatu hal yang harus dijalankan. Program ini merupakan salah satu cara untuk mencegah dan mengendalikan penyakit pada ayam karena tidak satupun program pencegahan penyakit yang dapat bekerja dengan baik tanpa penerapan program biosekuriti. Pelaksanaan biosekuriti meliputi kegiatan sanitasi kandang, desinfeksi, vaksinasi, pengelolaan waste product, dan isolasi hewan yang sakit.
Dalam tatalaksana usaha peternakan ayam, progam sanitasi merupakan suatu hal penting yang harus dijalankan. Program sanitasi sebenarnya relatif tidak mahal tetapi merupakan cara termurah dan efektif dalam mencegah dan mengendalikan penyakit pada ayam. Bahkan tidak satupun program pencegahan penyakit dapat bekerja dengan baik tanpa disertai program biosekuritas.
 Aspek-aspek yang menjadi ruang lingkup program biosekuritas adalah upaya membebaskan adanya penyakit-penyakit tertentu, memberantas dan mengendalikan pengakit-penyakit tertentu, memberikan kondisi lingkungan yang layak bagi kehidupan ayam, mengamankan keadaan produk yang dihasilkan, mengamankan resiko bagi konsumen, dan resiko bagi peternak yang terlibat dalam tatalaksana usaha peternakan ayam. Aspek-aspek ini bagi industri peternakan ayam sangat dituntut mengingat cara pemeliharaannya yang dikandangkan, dan dipelihara dalam jumlah yang banyak, sehingga ayam rentan terhadap ancaman berbagai macam penyakit baik yang menular maupun tidak menular. Oleh karena itu perhatian yang lebih sangat diperlukan dalam pelaksanaannya, juga perlakuan terhadap ayam mati, kehadiran lalat, dan bau yang kerap kali menimbulkan gangguan bagi penduduk sekitarnya.
Banyak mikroorganisme patogen yang akan menetap di luar tubuh inang ayam seperti Coccidia (berbagai jenis Eimeria), Salmonella, Histomonas, Aspergilus dan berbagai jenis virus dapat tahan dalam waktu yang cukup lama, terutama di dalam bahan organik. Pasteurella dan Mycoplasma dan beberapa jenis bakteri dapat juga hidup beberapa lama di luar tubuh. Virus-virus penyebab gangguan pernafasan cenderung lemah di luar tubuh inang.
Tujuan sanitasi kandang, peralatan, dan lingkungannya pada awal persiapan pemeliharaan adalah menciptakan lingkungan yang nyaman dihuni ternak unggas pedaging, bebas kotoran dan bibit penyakit. Karakterisitik yang paling menonjol dari bibit penyakit adalah menyukai tempat-tempat yang kotor. Pada pemeliharaan ternak unggas pedaging, kandang dibersihkan secara menyeluruh setiap satu periode pemeliharaan setelah selesai digunakan. Sedangkan peralatan kandang seperti tempat pakan dan tempat minum biasa dibersihkan setiap hari. Baik pada saat membersihkan peralatan maupun kandang,biasa digunakan bahan sanitasi yang penggunaannya sesuai dosis aman pemakaian dan biasanya disesuaikan dengan jenis penyakit yang pernah berjangkit di wilayah lokasi kandang. Oleh karena itu, sanitasi kandang dan peralatan perlu dilakukan secara rutin supaya bibit penyakit tidak mempunyai kesempatan berkembang dan menyerang kekebalan tubuh ternak unggas. Hal ini penting mengingat hanya ternak yang sehat yang dapat memberikan produksi yang optimal.

1.2.   Tujuan dan Manfaat
Tujuan dan manfaat dari praktikum ini yaitu dapat mengetahui cara pencegahan penyakit berupa sanitasi pada kandang.
1.      Praktikan dapat memehami tujuan sanitasi kandang
2.      Praktikan mampu melaksanakan tahapan pelaksaanaan sanitasi pada kandang DOC.
3.      Praktikan dapat memehami tahapan dalam sterilisasi dan persiapan kandang saat menjelang chick in.
4.      Praktikan dapat memahami jenis-jenis serta manfaat dari desinfektan
5.      Praktikan mampu menjelaskan maanfaat penerapan biosecurity dalam kandang.























II.                TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Biosekuriti
Biosekuriti  merupakan suatu sistem untuk mencegah penyakit baik klinis maupun subklinis, yang berarti sistem untuk mengoptimalkan produksi unggas secara keseluruhan, dan merupakan bagian untuk mensejahterakan hewan (animal welfare) (Winkel, 2010). Dalam tata laksana usaha peternakan ayam program biosekuriti merupakan suatu hal penting yang harus dijalankan. Program biosekuriti sebenarnya relatif tidak mahal tetapi merupakan cara termurah dan efektif  dalan mencegah dan mengendalikan penyakit pada ayam. Bahkan tidak satupun program pencegahan penyakit dapat bekerja dengan baik tanpa disertai program biosekuriti (Hadi 2012).
Menurut Simon (2011) komponen biosekuriti  meliputi suatu hierarkhi  dengan tiga tingkatan yang masing-masing berpengaruh terhadap biaya dan keefektifan seluruh program diantaranya yaitu biosekuriti konseptual adalah tingkat pertama, merupakan basis dasar dari seluruh program pencegahan penyakit. Biosekuriti konseptual meliputi pemilihan lokasi usaha peternakan disuatu daerah spesifik untuk memisahkan jenis/umur unggas, mengurangi kepadatan ternak (biodensity), dan menghindari kontak dengan burung atau unggas yang hidup bebas  (Simon 2011).
Biosekuriti Struktural adalah biosekuriti tingkat kedua meliputi hal-hal yang berhubungan dengan tataletak (layout) peternakan, pemasangan pagar, pembuatan saluran pembuangan (drainase), jalan-jalan yang dapat dilalui untuk segala cuaca (Simon 2011).
Biosekuriti operasional adalah tingkat ketiga, terdiri atas prosedur manajemen dan rutin yang dimaksudkan untuk mencegah kejadian dan penyebaran infeksi di dalam kompleks atau perusahaan peternakan (Simon 2011).Anonym (2010), menambahkan ada tiga konsep pendukung biosekuriti yang lainnya yaitu isolasi, pengaturan lalu lintas, dan sanitasi (pembersihan & desinfeksi).

2.2.   Sanitasi
“Penjaminan higiene dan sanitasi”adalah pengupayaan dan pengondisian untuk mewujudkan lingkungan yang sehat bagi manusia, hewan, dan produk hewan.Yang dimaksud dengan “higiene” adalah kondisi lingkungan yang bersih yang dilakukan dengan cara mematikan atau mencegah hidupnya jasad renik pathogen dan mengurangi jasad renik lainnya untuk menjaga kesehatan manusia (Sumartini, Ni Nyoman, 2014).
Sanitasi  didefinisikan sebagai  usaha pencegahan penyakit dengan cara menghilangkan atau mengatur faktor-faktor lingkungan yang berkaitan dalam rantai perpindahan penyakit tersebut. Yang dimaksud dengan “sanitasi” adalah tindakan yangdilakukan terhadap lingkungan untuk mendukung upayakesehatan manusia dan hewan (Notoadmodjo, Soekidjo., 2010)
Sanitasi lingkungan meliputi seluruh kandang dan semua peralatannya.Pada ayam-ayam dikandang yang sudah terserang wabah maka benda-benda yang ada didalam kandang seperti litter, kotoran dan sisa-sisa makanan harus didesinfeksi sampai merata, kemudian dibakar atau ditanam.Alat-alat peralatan kandang yang berada didalam kandang disemprot dengan desinfektan kemudian dikeluarkan dan dijemur selama beberapa hari. Untuk melakukan desinfeksi ini perlu mengenal maam-macam desinfektan, sifat dan cara penggunaan (Nuriyasa, I.M. 2013).
Sanitasi harus disertai dengan pencegahan penyakit agar ayam betul-betul terjaga kesehatannya.Tujuan dari usaha pencegahan penyakit adalah mengurangi terjangkitnya penyakit seminimal mungkin, sehingga kerugian yang ditimbulkan dapat seminimal mungkin.Pengolahan terhadap kandang, ternak ayam dan peralatannya sehari-hari harus selalu menerapkan prinsip kesehatan.Sanitasi sering dianggap sebagai salah satu bagian proses cleaning. Apabila proses cleaning tidak efektif untuk menghilangkan semua tumpukan kotoran, sangatlah tidak mungkin larutan sanitasi yang digunakan dapat menjadi efektif. Alasan utama penggunaan prosedur sanitasi yang efektif adalah untuk membunuh semua organisme penyebab penyakityang mungkin ada pada peralatan atau perlengkapan setelah dibersihkan, dan dengan demikian mencegah pemindahan organisme tersebut kedalam makanan yang sedang diproses dan selanjutnya pada konsumen.Selain itu, prosedur sanitasi dapat mencegah kerusakan makanan.Keberadaan mikroba dilingkungan yang berhubungan dengan makanan harus dikendalikan dengan ketat (Siregar, A.P., dan Sabrani 2015).
Penerapan dari prinsip-prinsip sanitasi adalah untuk memperbaiki, mempertahankan atau mengembalikan kesehatan yang baik pada manusia. Dalam industri pangan, sanitasi  meliputi berbagai  kegiatan secara aseptik dalam persiapan, pengolahan dan pengkemasan produk makanan; pembersihan dan sanitasi pabrik serta lingkungan pabrik dan kesehatan pekerja.  Sedangkan dalam industri peternakan. Prinsip-prinsip sanitasi dilakukan pada berbagai tahapan misalnya pada usaha pembibitan, usaha pembesaran ternak, pemerahan susu, RPH/RPU, tempat pemrosesan daging sampai pada penanganan pasca panen, pengolahan dan penyimpanan daging, susu, telur dan sebagainya (Wijayanti, R. P. 2011).
2.3.  Desinfektan
Desinfektan adalah bahan untuk mematikan mikroorganisme. Desinfektan adalah kegiantan merusak seluruh bentuk mikroorganisme vegetatif dan bentuk spora tidak dapat dirusak dengan cara ini. Untuk campuran air minum biasanya menggunakanvirusidal, harus hati-hati untuk kandang berbahan besi.Sedangkan untuk semprot lingkungan farm atau deefing dapat digunakan lysolatau deterjen sehingga menghemat biaya operasional.Air minum berklorinasi juga efektif untuk menghambat virus, namun harus dibuat miimal 100 ppm.Keberadaan penyakit pada ternak pun sulit dibatasi keberadaannya pada ternak yang dipelihara. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit diataranya memperhatikan sumber bibit, vaksinasi yang teratur, menjauhi tempat-tempat yang sebagai sumber penyakit, kurangi hal-hal yang dapat menyebabkan stress, pengawasan yang teratur dan pencatatan yang tertib (Sarwono. 2013).
Desinfektan dapat diartikan sebagai bahan kimia yang dapat digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran jasad renik seperti bakteri dan virus, dapat juga untuk membunuh atau menurunkan jumlah mikroorganisme atau kuman penyakit lainnya. Bahan desinfektan dapat digunakan untuk proses desinfeksi tangan, lantai, ruangan, peralatan. Disenfektan yang tidak berbahaya bagi permukaan tubuh dapat digunakan dan bahan ini dinamakan antiseptic (Hadisiswanto, 2012).
Desinfektan dapat membunuh mikroorganisme patogen pada benda mati.Desinfektan dibedakan menurut kemampuannya membunuh beberapa kelompok mikroorganisme, disinfektan “tingkat tinggi” dapat membunuh virus seperti virus influenza dan herpes, tetapi tidak dapat membunuh virus polio, hepatitis B atau M. tuberculosis (Departemen Peternakan RI, 2011).






















III.    METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1.Waktu dan Tempat
Praktikum Ilmu Ternak Unggas dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 10 November 2016, pukul 16.00 – selesai WIB bertempat di Unit Kandang Unggas Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo.
3.2.Alat dan Bahan
Alat dan kegunaan pada praktikum sanitasi kandang ayam dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Alat dak kegunaan yang digunakan pada praktikum Sanitasi Kandang Ayam.
No.
Nama Alat
Kegunaan
1.
Alat Tulis
 Untuk mencatat data hasil pengamatan
2.
Semprotan 14 liter (Sollo)
 Untuk menyemprotan kandang
 3.
Kamera
 Sebagai alat dokumentasi
 4.
Sikat
 Untuk menyikat kandang

Bahan dan kegunaan pada praktikum Sanitasi Kandang Ayam.
Tabel 2.Bahan dan kegunaan yang digunakan pada praktikum Sanitasi Kandang Ayam.
No
Bahan
Kegunaan
1.
Kapur
Sebagai desinfektan
2.
Desinfektan
Untuk membasmi mikroba
3.
Insectisida
Untuk membasmi mikroba
4.
Deterjen atau karbol
Untuk membasmi mikroba
3.3.       Prosedur Kerja
Prosedur atau cara kerja pada praktikum sanitasi kandang ayam dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a.    Menyiapkan alat dan bahan
b.      Kandang disemprot dengan insektisida
c.       Melakukan pembasmian tikus (pest control)
d.      Mengeluatkan peralatan kandang dan dicuci dengan desinfektan
e.       Kotoran diangkat, dibakar
f.       Mencuci kandang dan peralatan kandang
g.      Mencuci dengan deterjen dan desinfektan
h.      Semprot dengan desinfektan
i.        Pengapuran dalam dan luar kandang
j.        Peralatan dipasang dan sekam ditabur
k.      Semprot dengan desinfektan (kandang, alat dan litter)
l.        Fogging dilakukan 2-5 hari menjelang Chick in












                                                                                    

IV.             PEMBAHASAN
Sanitasi lingkungan meliputi seluruh kandang dan semua peralatannya.Pada ayam-ayam dikandang yang sudah terserang wabah maka benda-benda yang ada didalam kandang seperti litter, kotoran dan sisa-sisa makanan harus didesinfeksi sampai merata, kemudian dibakar atau ditanam.Alat-alat peralatan kandang yang berada didalam kandang disemprot dengan desinfektan kemudian dikeluarkan dan dijemur selama beberapa hari. Sanitasi yang kami dilakukan pada saat praktikum yaitu peralatan-peralatan dalam kandang dikeluarkan, semua peralatan kandang disemprot dengan desinfektan dan insectisida, jenis desinfektan yang disemprotkan yaitu BKC, Formalin, Glutacap 3,5 ml dan iodine.
Desinfektan adalah bahan untuk mematikan mikroorganisme seperti bakteri, virus, protozoa dan mikroorganisme lainnya.Desinfektan adalah kegiantan merusak seluruh bentuk mikroorganisme vegetatif dan bentuk spora. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit diataranya memperhatikan sumber bibit, vaksinasi yang teratur, menjauhi tempat-tempat yang sebagai sumber penyakit, kurangi hal-hal yang dapat menyebabkan stress, pengawasan yang teratur dan pencatatan yang tertib serta pemberian desinfektan, berikut jenis-jenis desinfektan yang diberikan yaitu deterjen dengan takaran 5-10 gram deterjen/10 liter air dan lisyn 3 ml/2 liter air dilakukan dengan cara penyemprotan kandang.
Desinfektan dapat diartikan sebagai bahan kimia yang dapat digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran jasad renik seperti bakteri dan virus, dapat juga untuk membunuh atau menurunkan jumlah mikroorganisme atau kuman penyakit lainnya. Bahan desinfektan dapat digunakan untuk proses desinfeksi tangan, lantai, ruangan, peralatan. Disenfektan yang tidak berbahaya bagi permukaan tubuh dapat digunakan dan bahan ini dinamakan antiseptic. Proses pemberian desinfektan dalam praktikum yang kami lakukan pada kandang dengan menyemprotan pada peralatan kandang, dinding-dinding kandang, pentilasi kandang, penyemprotan kandang DOC dan kandang grower, dan juga pembersihan bagian-bagian kandang yang lain.
Sanitasi kandang dalam praktikum yang kami lakukan dengan pembersihan kandang selama 2 hari berturut-turut ini bertujuan untuk penularan penyakit dapat dicegah seminimal mungkin serta mencegah berkembangnya mikroorganisme seperti bakteri, virus, protozoa dan lainnya yang menimbulkan berbagai penyakit pada ayam.
















DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Zainal. 2002. Meningkatkan Produktivitas Ayam Kampung Pedaging. Agro Media Pustaka. Jakarta.

Departemen Peternakan RI. 2011. Pedoman Penyelidikan dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa Penyakit Menular. Depkes RI : Jakarta.

Hadi, Muljana. 2012. Sanitasi dan Higien. Aneka Ilmu : Semarang.

Hadisiswanto. 2012. Kamus Populer Kesehatan Lingkungan. EGC : Jakarta.

Notoadmodjo, Soekidjo. 2010. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta : Jakarta.

Nuriyasa, I.M. 2013.Pengaruh Tingkat Kepadatan dan Kecepatan Angin Dalam Kandang Terhadap Indeks Ketidaknyamanan dan Penampilan Ayam Pedaging.Majalah Ilmiah Peternakan, Fakultas Peternakan, Unud. Hal 99-103.
Sarwono. 2013. Sosiologi Kesehatan, Beberapa Konsep Beserta Aplikasinya.Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

Simon. 2011. Program Sanitasi. Puspaswar : Jakarta.

Siregar, A.P., dan Sabrani. 2015. Teknik Beternak Ayam Pedaging di Indonesia. Magie Group. Jakarta.

Sumartini, Ni Nyoman. 2014. Karya Tulis Ilmiah Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan  Peternak Dengan Keadaan Sanitasi Kandang Ternak Ayam Dalam Upaya Pencegahan Penyakit Flu Burung. University Udayana.Bali.

Wijayanti, R. P. 2011. Pengaruh Suhu Kandang Yang Berbeda Terhadap Performans Ayam Pedaging Periode Starter.Fakultas Peternakan. Universitas Brawijaya. Malang.

Winkel, 2010.Ilmu Peternakan. Yogyakarta : Gadja Mada University Press.





3 komentar:

  1. sanitasi kandang ternak, go visit : http://repository.unair.ac.id/85001/

    BalasHapus
  2. Terimakasih Admin, Artikel ini sangat bermanfaat.
    Sekalian mohon ijin ya numpang iklan promosi menawarkan Produk berikut ini :

    - CaO / Kapur Bakar/ Kalsium Oksida.
    - CaOH2 / Kalsium Hidroksida.
    -CaCo3 /Kalsium Karbonat.
    - Kaptan / Kapur Pertanian
    - Dolomite.
    - Zeolite .
    - Bentonite.

    Untuk informasi dan pemesanan produk Silahkan hubungi :

    Bpk Asep
    081281774186
    085793333234


    Silahkan Simpan nomor dan hubungi jika sewaktu-waktu membutuhkan.

    BalasHapus
  3. Artikel sangat bagus, bermanfaat.
    Bismillah,Mohon ijin numpang promosi yaa.

    Kami menawarkan produk dengan HARGA PABRIK :
    - Zeolite
    - Dolomite
    - Kapur Cao / Kalsium Oksida
    - Kapur CaOH2 / Kalsium Hidroksida.
    - Kapur CaCo3 /Kalsium Karbonat
    - Kapur pertanian /Kaptan

    Untuk informasi dan pemesanan produk Silahkan hubungi :

    Bpk Asep
    081281774186
    085793333234

    Silahkan simpan nomor dan hubungi jika sewaktu waktu membutuhkan.

    BalasHapus