LAPORAN PRAKTIKUM
KESEHATAN TERNAK
"SANITASI KANDANG"
Oleh
:
NAMA :
NURAENI PRIMAWATI
STAMBUK : L1A1
14 095
KELAS :
B
ASISTEN :
ASNAWI
JURUSAN
PETERNAKAN
FAKULTAS
PETERNAKAN
UNIVERSITAS
HALU OLEO
KENDARI
2016
I.
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pesatnya
perkembangan industri perunggasan di negara tropis seperti di Indonesia membawa
berbagai kendala yang kompleks. Masalah penyakit dalam industri perunggasan merupakan gangguan
dan ancaman yang serius. Kerugian yang ditimbulkan oleh gangguan penyakit pada usaha peternakan tidak hanya
kematian, tetapi juga pertumbuhan lambat, produksi telur yang menurun bahkan
terhenti sama sekali. Program biosekuriti dalam tata laksana peternakan
merupakan suatu hal yang harus dijalankan. Program ini merupakan salah satu
cara untuk mencegah dan mengendalikan penyakit pada ayam karena tidak satupun
program pencegahan penyakit yang dapat bekerja dengan baik tanpa penerapan
program biosekuriti. Pelaksanaan biosekuriti meliputi kegiatan sanitasi
kandang, desinfeksi, vaksinasi, pengelolaan waste product, dan isolasi hewan
yang sakit.
Dalam tatalaksana usaha
peternakan ayam, progam
sanitasi merupakan suatu hal penting yang harus dijalankan. Program sanitasi
sebenarnya relatif tidak mahal tetapi merupakan cara termurah dan efektif dalam
mencegah dan mengendalikan penyakit pada ayam. Bahkan tidak satupun program
pencegahan penyakit dapat bekerja dengan baik tanpa disertai program biosekuritas.
Aspek-aspek yang menjadi ruang lingkup program
biosekuritas adalah upaya membebaskan adanya penyakit-penyakit tertentu,
memberantas dan mengendalikan pengakit-penyakit tertentu, memberikan kondisi
lingkungan yang layak bagi kehidupan ayam, mengamankan keadaan produk yang
dihasilkan, mengamankan resiko bagi konsumen, dan resiko bagi peternak yang
terlibat dalam tatalaksana usaha peternakan ayam. Aspek-aspek ini bagi industri
peternakan ayam sangat dituntut mengingat cara pemeliharaannya yang
dikandangkan, dan dipelihara dalam jumlah yang banyak, sehingga ayam rentan
terhadap ancaman berbagai macam penyakit baik yang menular maupun tidak
menular. Oleh karena itu perhatian yang lebih sangat diperlukan dalam
pelaksanaannya, juga perlakuan terhadap ayam mati, kehadiran lalat, dan bau
yang kerap kali menimbulkan gangguan bagi penduduk sekitarnya.
Banyak
mikroorganisme patogen yang akan menetap di luar tubuh inang ayam seperti
Coccidia (berbagai jenis Eimeria), Salmonella, Histomonas, Aspergilus
dan berbagai jenis virus dapat tahan dalam waktu yang cukup lama, terutama
di dalam bahan organik. Pasteurella dan Mycoplasma dan beberapa
jenis bakteri dapat juga hidup beberapa lama di luar tubuh. Virus-virus
penyebab gangguan pernafasan cenderung lemah di luar tubuh inang.
Tujuan sanitasi
kandang, peralatan, dan lingkungannya pada awal persiapan pemeliharaan adalah
menciptakan lingkungan yang nyaman dihuni ternak unggas pedaging, bebas kotoran
dan bibit penyakit. Karakterisitik yang paling menonjol dari bibit penyakit
adalah menyukai tempat-tempat yang kotor. Pada pemeliharaan ternak unggas
pedaging, kandang dibersihkan secara menyeluruh setiap satu periode
pemeliharaan setelah selesai digunakan. Sedangkan peralatan
kandang seperti tempat pakan
dan tempat minum biasa dibersihkan setiap hari. Baik pada saat membersihkan
peralatan maupun kandang,biasa digunakan bahan sanitasi yang penggunaannya
sesuai dosis aman pemakaian dan biasanya disesuaikan dengan jenis penyakit yang
pernah berjangkit di wilayah lokasi kandang. Oleh karena itu, sanitasi kandang
dan peralatan perlu dilakukan secara rutin supaya bibit penyakit tidak
mempunyai kesempatan berkembang dan menyerang kekebalan
tubuh ternak unggas. Hal ini penting mengingat hanya ternak yang sehat yang
dapat memberikan produksi yang optimal.
1.2. Tujuan dan Manfaat
Tujuan dan manfaat dari praktikum ini yaitu
dapat mengetahui cara pencegahan
penyakit berupa sanitasi pada kandang.
1.
Praktikan dapat
memehami tujuan sanitasi kandang
2.
Praktikan mampu
melaksanakan tahapan pelaksaanaan sanitasi pada kandang DOC.
3.
Praktikan dapat
memehami tahapan dalam sterilisasi dan persiapan kandang saat menjelang chick in.
4.
Praktikan dapat
memahami jenis-jenis serta manfaat dari desinfektan
5.
Praktikan mampu
menjelaskan maanfaat penerapan biosecurity dalam kandang.
II.
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1.Biosekuriti
Biosekuriti merupakan suatu sistem untuk mencegah
penyakit baik klinis maupun subklinis, yang berarti sistem untuk mengoptimalkan
produksi unggas secara keseluruhan, dan merupakan bagian untuk mensejahterakan
hewan (animal welfare) (Winkel, 2010). Dalam tata laksana usaha peternakan ayam
program biosekuriti merupakan suatu hal penting yang harus dijalankan. Program
biosekuriti sebenarnya relatif tidak mahal tetapi merupakan cara termurah dan
efektif dalan mencegah dan mengendalikan
penyakit pada ayam. Bahkan tidak satupun program pencegahan penyakit dapat
bekerja dengan baik tanpa disertai program biosekuriti (Hadi 2012).
Menurut
Simon (2011) komponen biosekuriti
meliputi suatu hierarkhi dengan
tiga tingkatan yang masing-masing berpengaruh terhadap biaya dan keefektifan
seluruh program diantaranya yaitu biosekuriti konseptual adalah tingkat
pertama, merupakan basis dasar dari seluruh program pencegahan penyakit.
Biosekuriti konseptual meliputi pemilihan lokasi usaha peternakan disuatu
daerah spesifik untuk memisahkan jenis/umur unggas, mengurangi kepadatan ternak
(biodensity), dan menghindari kontak dengan burung atau unggas yang hidup
bebas (Simon 2011).
Biosekuriti
Struktural adalah biosekuriti tingkat kedua meliputi hal-hal yang berhubungan
dengan tataletak (layout) peternakan, pemasangan pagar, pembuatan saluran
pembuangan (drainase), jalan-jalan yang dapat dilalui untuk segala cuaca (Simon
2011).
Biosekuriti
operasional adalah tingkat ketiga, terdiri atas prosedur manajemen dan rutin
yang dimaksudkan untuk mencegah kejadian dan penyebaran infeksi di dalam
kompleks atau perusahaan peternakan (Simon 2011).Anonym (2010), menambahkan ada
tiga konsep pendukung biosekuriti yang lainnya yaitu isolasi, pengaturan lalu
lintas, dan sanitasi (pembersihan & desinfeksi).
2.2. Sanitasi
“Penjaminan higiene dan
sanitasi”adalah pengupayaan dan pengondisian untuk mewujudkan lingkungan yang
sehat bagi manusia, hewan, dan produk hewan.Yang dimaksud dengan “higiene”
adalah kondisi lingkungan yang bersih yang dilakukan dengan cara mematikan atau
mencegah hidupnya jasad renik pathogen dan mengurangi jasad renik lainnya untuk
menjaga kesehatan manusia (Sumartini, Ni Nyoman, 2014).
Sanitasi didefinisikan sebagai usaha pencegahan penyakit dengan cara
menghilangkan atau mengatur faktor-faktor lingkungan yang berkaitan dalam
rantai perpindahan penyakit tersebut. Yang dimaksud
dengan “sanitasi” adalah tindakan yangdilakukan terhadap lingkungan untuk
mendukung upayakesehatan manusia dan hewan (Notoadmodjo, Soekidjo., 2010)
Sanitasi lingkungan meliputi
seluruh kandang dan semua peralatannya.Pada ayam-ayam dikandang yang sudah
terserang wabah maka benda-benda yang ada didalam kandang seperti litter,
kotoran dan sisa-sisa makanan harus didesinfeksi sampai merata, kemudian dibakar
atau ditanam.Alat-alat peralatan kandang yang berada didalam kandang disemprot
dengan desinfektan kemudian dikeluarkan dan dijemur selama beberapa hari. Untuk
melakukan desinfeksi ini perlu mengenal maam-macam desinfektan, sifat dan cara
penggunaan (Nuriyasa, I.M. 2013).
Sanitasi harus disertai dengan
pencegahan penyakit agar ayam betul-betul terjaga kesehatannya.Tujuan dari
usaha pencegahan penyakit adalah mengurangi terjangkitnya penyakit seminimal
mungkin, sehingga kerugian yang ditimbulkan dapat seminimal mungkin.Pengolahan
terhadap kandang, ternak ayam dan peralatannya sehari-hari harus selalu
menerapkan prinsip kesehatan.Sanitasi sering dianggap sebagai salah satu bagian
proses cleaning. Apabila proses cleaning tidak efektif untuk menghilangkan semua
tumpukan kotoran, sangatlah tidak mungkin larutan sanitasi yang digunakan dapat
menjadi efektif. Alasan utama penggunaan prosedur sanitasi yang efektif adalah
untuk membunuh semua organisme penyebab penyakityang mungkin ada pada peralatan
atau perlengkapan setelah dibersihkan, dan dengan demikian mencegah pemindahan
organisme tersebut kedalam makanan yang sedang diproses dan selanjutnya pada
konsumen.Selain itu, prosedur sanitasi dapat mencegah kerusakan
makanan.Keberadaan mikroba dilingkungan yang berhubungan dengan makanan harus
dikendalikan dengan ketat (Siregar, A.P., dan Sabrani 2015).
Penerapan dari prinsip-prinsip sanitasi adalah untuk
memperbaiki, mempertahankan atau mengembalikan kesehatan yang baik pada
manusia. Dalam industri pangan, sanitasi
meliputi berbagai kegiatan secara
aseptik dalam persiapan, pengolahan dan pengkemasan produk makanan; pembersihan
dan sanitasi pabrik serta lingkungan pabrik dan kesehatan pekerja. Sedangkan dalam industri peternakan.
Prinsip-prinsip sanitasi dilakukan pada berbagai tahapan misalnya pada usaha
pembibitan, usaha pembesaran ternak, pemerahan susu, RPH/RPU, tempat pemrosesan
daging sampai pada penanganan pasca panen, pengolahan dan penyimpanan daging,
susu, telur dan sebagainya (Wijayanti, R. P.
2011).
2.3. Desinfektan
Desinfektan adalah bahan untuk
mematikan mikroorganisme. Desinfektan adalah kegiantan merusak seluruh bentuk
mikroorganisme vegetatif dan bentuk spora tidak dapat dirusak dengan cara ini.
Untuk campuran air minum biasanya menggunakanvirusidal, harus hati-hati untuk
kandang berbahan besi.Sedangkan untuk semprot lingkungan farm atau deefing
dapat digunakan lysolatau deterjen sehingga menghemat biaya operasional.Air
minum berklorinasi juga efektif untuk menghambat virus, namun harus dibuat
miimal 100 ppm.Keberadaan penyakit pada ternak pun sulit dibatasi keberadaannya
pada ternak yang dipelihara. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mencegah
penyakit diataranya memperhatikan sumber bibit, vaksinasi yang teratur,
menjauhi tempat-tempat yang sebagai sumber penyakit, kurangi hal-hal yang dapat
menyebabkan stress, pengawasan yang teratur dan pencatatan yang tertib
(Sarwono. 2013).
Desinfektan dapat diartikan
sebagai bahan kimia yang dapat digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau
pencemaran jasad renik seperti bakteri dan virus, dapat juga untuk membunuh
atau menurunkan jumlah mikroorganisme atau kuman penyakit lainnya. Bahan
desinfektan dapat digunakan untuk proses desinfeksi tangan, lantai, ruangan,
peralatan. Disenfektan yang tidak berbahaya bagi permukaan tubuh dapat
digunakan dan bahan ini dinamakan antiseptic (Hadisiswanto, 2012).
Desinfektan dapat membunuh
mikroorganisme patogen pada benda mati.Desinfektan dibedakan menurut
kemampuannya membunuh beberapa kelompok mikroorganisme, disinfektan “tingkat
tinggi” dapat membunuh virus seperti virus influenza dan herpes, tetapi tidak
dapat membunuh virus polio, hepatitis B atau M. tuberculosis (Departemen
Peternakan RI, 2011).
III.
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1.Waktu dan Tempat
Praktikum Ilmu Ternak Unggas
dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 10 November 2016, pukul 16.00 – selesai WIB bertempat di Unit Kandang
Unggas Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo.
3.2.Alat dan Bahan
Alat dan kegunaan
pada praktikum sanitasi
kandang ayam
dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Alat dak kegunaan yang digunakan pada praktikum Sanitasi
Kandang Ayam.
No.
|
Nama Alat
|
Kegunaan
|
1.
|
Alat Tulis
|
Untuk
mencatat data hasil pengamatan
|
2.
|
Semprotan 14 liter (Sollo)
|
Untuk menyemprotan
kandang
|
3.
|
Kamera
|
Sebagai alat
dokumentasi
|
4.
|
Sikat
|
Untuk menyikat
kandang
|
Bahan dan kegunaan pada praktikum Sanitasi Kandang Ayam.
Tabel 2.Bahan dan kegunaan yang digunakan pada praktikum Sanitasi Kandang
Ayam.
No
|
Bahan
|
Kegunaan
|
1.
|
Kapur
|
Sebagai desinfektan
|
2.
|
Desinfektan
|
Untuk membasmi mikroba
|
3.
|
Insectisida
|
Untuk membasmi mikroba
|
4.
|
Deterjen atau karbol
|
Untuk membasmi mikroba
|
3.3.
Prosedur Kerja
Prosedur atau cara kerja pada
praktikum sanitasi kandang ayam dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a.
Menyiapkan alat dan bahan
b. Kandang disemprot dengan insektisida
c. Melakukan pembasmian tikus (pest control)
d. Mengeluatkan peralatan kandang dan dicuci dengan
desinfektan
e. Kotoran diangkat, dibakar
f. Mencuci kandang dan peralatan kandang
g. Mencuci dengan deterjen dan desinfektan
h. Semprot dengan desinfektan
i.
Pengapuran dalam dan luar kandang
j.
Peralatan dipasang dan sekam ditabur
k. Semprot dengan desinfektan (kandang, alat dan litter)
l.
Fogging dilakukan 2-5 hari menjelang Chick in
IV.
PEMBAHASAN
Sanitasi
lingkungan meliputi seluruh kandang dan semua peralatannya.Pada ayam-ayam
dikandang yang sudah terserang wabah maka benda-benda yang ada didalam kandang
seperti litter, kotoran dan sisa-sisa makanan harus didesinfeksi sampai merata,
kemudian dibakar atau ditanam.Alat-alat peralatan kandang yang berada didalam
kandang disemprot dengan desinfektan kemudian dikeluarkan dan dijemur selama
beberapa hari. Sanitasi yang kami dilakukan pada saat praktikum yaitu
peralatan-peralatan dalam kandang dikeluarkan, semua peralatan kandang
disemprot dengan desinfektan dan insectisida, jenis desinfektan yang
disemprotkan yaitu BKC, Formalin, Glutacap 3,5 ml dan iodine.
Desinfektan adalah bahan untuk
mematikan mikroorganisme seperti bakteri, virus, protozoa dan mikroorganisme
lainnya.Desinfektan adalah kegiantan merusak seluruh bentuk mikroorganisme
vegetatif dan bentuk spora. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mencegah
penyakit diataranya memperhatikan sumber bibit, vaksinasi yang teratur,
menjauhi tempat-tempat yang sebagai sumber penyakit, kurangi hal-hal yang dapat
menyebabkan stress, pengawasan yang teratur dan pencatatan yang tertib serta
pemberian desinfektan, berikut jenis-jenis desinfektan yang diberikan yaitu
deterjen dengan takaran 5-10 gram deterjen/10 liter air dan lisyn 3 ml/2 liter
air dilakukan dengan cara penyemprotan kandang.
Desinfektan dapat diartikan
sebagai bahan kimia yang dapat digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau
pencemaran jasad renik seperti bakteri dan virus, dapat juga untuk membunuh
atau menurunkan jumlah mikroorganisme atau kuman penyakit lainnya. Bahan
desinfektan dapat digunakan untuk proses desinfeksi tangan, lantai, ruangan,
peralatan. Disenfektan yang tidak berbahaya bagi permukaan tubuh dapat
digunakan dan bahan ini dinamakan antiseptic. Proses pemberian desinfektan
dalam praktikum yang kami lakukan pada kandang dengan menyemprotan pada
peralatan kandang, dinding-dinding kandang, pentilasi kandang, penyemprotan
kandang DOC dan kandang grower, dan juga pembersihan bagian-bagian kandang yang
lain.
Sanitasi kandang dalam praktikum
yang kami lakukan dengan pembersihan kandang selama 2 hari berturut-turut ini
bertujuan untuk penularan penyakit dapat dicegah seminimal mungkin serta
mencegah berkembangnya mikroorganisme seperti bakteri, virus, protozoa dan
lainnya yang menimbulkan berbagai penyakit pada ayam.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Zainal. 2002. Meningkatkan Produktivitas Ayam
Kampung Pedaging. Agro Media Pustaka. Jakarta.
Departemen Peternakan RI. 2011. Pedoman Penyelidikan dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa Penyakit
Menular. Depkes RI : Jakarta.
Hadi, Muljana. 2012. Sanitasi
dan Higien. Aneka Ilmu : Semarang.
Hadisiswanto.
2012. Kamus Populer Kesehatan Lingkungan.
EGC : Jakarta.
Notoadmodjo,
Soekidjo. 2010. Pendidikan dan Perilaku
Kesehatan. Rineka Cipta : Jakarta.
Nuriyasa,
I.M. 2013.Pengaruh Tingkat Kepadatan dan Kecepatan Angin Dalam Kandang
Terhadap Indeks Ketidaknyamanan dan Penampilan Ayam Pedaging.Majalah Ilmiah
Peternakan, Fakultas Peternakan, Unud. Hal 99-103.
Sarwono.
2013. Sosiologi Kesehatan, Beberapa
Konsep Beserta Aplikasinya.Yogyakarta : Gajah Mada University Press.
Simon.
2011. Program Sanitasi. Puspaswar :
Jakarta.
Siregar,
A.P., dan Sabrani. 2015. Teknik Beternak Ayam Pedaging di Indonesia. Magie
Group. Jakarta.
Sumartini,
Ni Nyoman. 2014. Karya Tulis Ilmiah
Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan
Peternak Dengan Keadaan Sanitasi Kandang Ternak Ayam Dalam Upaya
Pencegahan Penyakit Flu Burung. University Udayana.Bali.
Wijayanti,
R. P. 2011. Pengaruh Suhu Kandang Yang Berbeda Terhadap Performans Ayam
Pedaging Periode Starter.Fakultas Peternakan. Universitas Brawijaya.
Malang.
Winkel,
2010.Ilmu Peternakan. Yogyakarta :
Gadja Mada University Press.
sanitasi kandang ternak, go visit : http://repository.unair.ac.id/85001/
BalasHapusTerimakasih Admin, Artikel ini sangat bermanfaat.
BalasHapusSekalian mohon ijin ya numpang iklan promosi menawarkan Produk berikut ini :
- CaO / Kapur Bakar/ Kalsium Oksida.
- CaOH2 / Kalsium Hidroksida.
-CaCo3 /Kalsium Karbonat.
- Kaptan / Kapur Pertanian
- Dolomite.
- Zeolite .
- Bentonite.
Untuk informasi dan pemesanan produk Silahkan hubungi :
Bpk Asep
081281774186
085793333234
Silahkan Simpan nomor dan hubungi jika sewaktu-waktu membutuhkan.
Artikel sangat bagus, bermanfaat.
BalasHapusBismillah,Mohon ijin numpang promosi yaa.
Kami menawarkan produk dengan HARGA PABRIK :
- Zeolite
- Dolomite
- Kapur Cao / Kalsium Oksida
- Kapur CaOH2 / Kalsium Hidroksida.
- Kapur CaCo3 /Kalsium Karbonat
- Kapur pertanian /Kaptan
Untuk informasi dan pemesanan produk Silahkan hubungi :
Bpk Asep
081281774186
085793333234
Silahkan simpan nomor dan hubungi jika sewaktu waktu membutuhkan.